Selasa, 06 Desember 2011

Strabismus

Strabismus (mata juling) adalah suatu kondisi dimana kedua mata tidak tertuju pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian secara bersamaan. Keadaan ini bisa menetap (selalu tampak) atau dapat pula hilang timbul yang muncul dalam keadaan tertentu saja seperti saat sakit atau stress. Mata yang tampak juling dapat terlihat lurus dan yang tadinya tampak lurus dapat terlihat juling.


Terdapat beberapa jenis strabismus:
A. Esotropia : mata bergulir ke arah dalam
B. Eksotropia : mata bergulir ke arah luar
C. Hipertropia : mata bergulir ke arah atas
D. Hipotropia : mata bergulir ke arah bawah

Epidemiologi
Strabismus terjadi pada kira-kira 2% anak-anak usia di bawah 3 tahun dan sekitar 3% remaja dan dewasa muda. Kondisi ini mengenai pria dan wanita dalam perbandingan yang sama. Strabismus mempunyai pola keturunan, sebagai contoh, jika salah satu atau kedua orangtuanya strabismus, sangat memungkinkan anaknya akan strabismus juga. Namun, beberapa kasus terjadi tanpa adanya riwayat strabismus dalam keluarga. Anak-anak disarankan untuk dilakukan pemeriksaan mata saat usia 3-4 tahun. Bila terdapat riwayat keluarga strabismus, pemeriksaan mata disarankan dilakukan saat usia 12-18 bulan.
Penyebab
Penyebab strabismus yang pasti belum seluruhnya diketahui. Terdapat enam otot mata yang mengontrol pergerakan bola mata. Agar kedua mata lurus dan dapat berfokus pada satu objek yang menjadi pusat perhatian, semua otot pada setiap mata harus seimbang dan bekerja secara bersama-sama.
Strabismus terjadi bila terdapat tarikan yang tidak sama pada satu atau beberapa otot yang menggerakan mata. Selain itu, dapat pula terjadi karena adanya kelumpuhan pada satu atau beberapa otot penggerak mata. Strabismus lazim ditemukan pada anak-anak dengan kelainan pada otak, seperti down syndrome, anak yang lahir prematur, hydrocephalus, tumor otak, atau cerebral palsy. Pada orang dewasa, strabismus biasanya disebabkan oleh katarak, stroke, diabetes mellitus, tumor otak atau trauma yang mengenai penglihatan.

Gejala
Gejala utama strabismus adalah mata yang tidak lurus. Artinya bila satu mata terfokus pada satu obyek, mata yang lain tertuju pada obyek yang lain. Selain itu juga terdapat gerakan mata yang tidak terkoordinasi. Dapat terjadi pula penglihatan ganda akibat kedua mata tidak fokus ke objek yang sama. Kadang-kadang anak dengan strabismus akan memicingkan satu mata atau sering berkedip di saat matahari terik atau memiringkan leher untuk melihat suatu benda.


Pengobatan
Penanganan dini terhadap strabismus penting dilakukan agar tidak terjadi gangguan mata yang lebih berat seperti terjadi ambliopia, dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensianya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Setelah pemeriksaan mata lengkap, dokter spesialis mata dapat merekomendasikan terapi yang sesuai. Menutup mata yang normal dengan sebuah penutup (patching) bisa memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa otak untuk menerima suatu gambaran dari mata tanpa menghasilkan penglihatan ganda. Pada beberapa kasus, pemberian kacamata dapat meluruskan kedudukan bola mata. Terapi lain berupa tindakan operasi untuk menyeimbangkan otot yang tidak seimbang atau operasi katarak bila terdapat katarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar